Siang itu, tanggal16 Jumadil akhir 1434 H, matahari begitu terik menyengat.
Jam tangan menunjukkan waktu pukul 2 siang. Aku pun segera merapikan meja
kerjaku, bersiap untuk segera keluar dari kantor dan memberi beberapa barang
yang telah saya rencanakan sebelumnya. Dari dalam kantor, ku lihat matahari
bersinar dengan terangnya. Hanya sedikit awan yang singgah di langit kotaku,
matahari pun menampakkan diri dengan gagah, tanpa ada penghalang yang berarti.
Setelah meja selesai kurapikan, aku segera menuju motor yang cukup lama
"dipajang" di halaman kantor. Ku lihat kendaraan yang melintas
sangat ramai, bunyi klakson mobil & motor bercampur baur membuat
irama sumbang yang kurang enak di dengar. Perjalanan pun dilanjutkan, dan menuju
salah satu toko buku yang sudah ku ketahui sebelumnya banyak menjual buku-buku bernuansa
islam.
Sesampainya disana aku segera memarkirkan motor dan disambut seuntai senyum
dari penjaga toko yang kebetulan wanita dan usianya mungkin jauh di bawah
usiaku. Senyum yang cukup ramah, aku pun balas tersenyum, sambil menundukkan
sebentar kepala (ghadul bashor). Melihat dari caranya berpakaian
(mengenakan jilbab terikat "kuat" di leher) dan berbicara, tidak mungkin jika ia berusia
diatas 25 tahun. Akupun segera menghampirinya dan menanyakan salah satu judul
buku yang sedang ku cari. Dengan wajahnya yang polos dan sedikit bingung, ia tampak
kesulitan menjawab tanyaku. Sesekali kepalanya tampak melihat ke kanan dan kiri
untuk mencari buku yang di maksud, tapi akupun segera "mencegahnya"
dan berinsiatif mencari sendiri buku yang dimaksud.
Buku yang telah ku persiapkan jauh-jauh hari untuk di berikan kepada
akhifillah (rekan pengajian)
dalam acara tukar kado, yang akan di adakan kelompok pengajian malam
itu. Saya sengaja memilih buku sebagai kado, karena selain akan
bermanfaat untuk penerima, juga bisa menjadi amal jariyah bagi kita yang
memberikannya. Terutama jika ia membaca dan mengamalkan apa yang
terkandung di dalam buku tersebut. Sepuluh menit sudah waktu berjalan,
dan aku masih dalam proses mencari dan memilih dari sekian judul buku
yang terbaca olehku, hingga mataku tertuju pada 1 buku. Buku yang juga
mungkin menjadi cambuk bagi diri untuk ikut mengaplikasikan isi yang
terkandung di dalamnya. Sebenarnya saya sudah memiliki buku yang
"substansinya" sama dengan buku tersebut, hanya saja pola motivasi dan judul bukunya saja
yang berbeda. Saya harap buku itu akan di dapat oleh akhi yang tepat, dan
mungkin juga belum bisa sepenuhnya mengaplikasikan hal apa yang
disampaikan oleh buku yang dimaksud.
Jika kalian menebak isi bukunya adalah tentang n*k*h, maka bisa saya
jawab, anda salah :-). karena buku itu berjudul "Cinta TahajJud". Sengaja
ku pilih buku tersebut karena berharap kolom-kolom evaluasi akan terisi rapi
setiap minggunya. Setelah mempertimbangkan isi buku, dan isi dompet (baca: duit). Aku pun memutuskan untuk membelinya. Oh ya, aku teringat
dengan tingkah penjaga toko yg kuceritakan di awal tadi, ketika sedang sibuk
memilih buku di pojok kumpulan buku2 islam. Sesekali ia bertanya; "milih
buku utk pacarnya ya kak ?" yang covernya warna merah muda bagus tuh
kak ?" katanya sambil nyengir kuda (walaupun penulis belum pernah liat
kuda nyengir).
Kembali ke cerita awal, setelah selesai membeli buku aku segera menarik
laju motorku menuju rumah, setelah selesai dengan sekelumit urusanku
siang itu. Mungkin untuk "Harmoni alam" edisi 1 aku cukupkan sampai
disini dulu, aku tidak mau anda berpanjang-panjang membaca tulisan yang
mungkin jauh dari kehandalan sastra para penulis ulung. Di edisi ke 2,
aku akan bercerita tentang kegiatanku malam itu dan kisah apa saja yang
tercipta di keesokan harinya.. (bersambung)