Minggu, 19 Juli 2009

Perkara yang mencelakakan Iblis dan membahagiakan Nabi Adam As.

Dua 'aktor utama' awal dari kehidupan ini yaitu Nabi Adam As. dan Iblis, yang semula tinggal di surga kemudian karena keduanya melanggar perintah Allah maka Allah memerintahkan mereka keluar dari surga untuk tinggal di muka bumi, memiliki nasib yang berbeda.

Disebutkan bahwa Nabi Adam As. meskipun dikeluarkan dari surga tapi bisa merasa bahagia sedangkan Iblis bernasib celaka.

Sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad bin Dauri ra. berikut ini:

"Iblis celaka karena lima perkara, yaitu tidak mengakui dosa, tidak bersedih, tidak mencela dirinya sendiri, tidak mengazam berniat taubat, dan putus asa dari rahmat Allah. Sedang yang membuat Adam merasa bahagia juga lima perkara, yaitu: mengakui dosa, menyesali dosanya, menyalahkan dirinya sendiri, segera bertaubat, dan tidak pernah putus asa dari rahmat Allah."

Nabi Adam As. merasa bahagia lantaran mengakui dosanya, sebagaimana pengakuan beliau yang diabadikan oleh Allah Swt. di dalam firman-Nya (QS Al-A'raf: 23) sebagai berikut:

قَالا رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Keduanya berkata: "Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.

Doa di atas dipanjatkan oleh Nabi Adam As. setelah dirinya tergelincir ke dalam perbuatan dosa, yaitu ketika memakan buah khuldi dari pohon yang terlarang. Peristiwa itu terjadi karena beliau tergoda oleh tipu muslihat Iblis, sehingga Nabi Adam As. dan istrinya, Hawa, dibuang dan diturunkan oleh Allah Swt. dari surga ke muka bumi. Kemudian Nabi Adam As. berdoa dengan doa tersebut di atas.

Seorang hamba jika dia mau mengakui dosa-dosa yang telah diperbuatnya dan lalu bertaubat maka Allah Swt. akan menerima taubatnya tersebut. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dari 'Aisyah ra. sebagai berikut:

"Sesungguhnya seorang hamba jika mau mengakui dosanya kemudian ia bertaubat, maka Allah berkenan menerima taubatnya."

Imam Baihaqi juga telah meriwayatkannya dari Abdullah bin Mas'ud ra. ia berkata bahwa Rasulullah Saw. bersabda yang artinya sebagai berikut:

"Barangsiapa berbuat kesalahan atau berbuat dosa, kemudian menyesali perbuatannya itu, maka penyesalannya itulah tebusannya."

sumber : www.jafarsoddik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan Tinggalkan Komentar..